A. KLIRING
Pengertian
Kliring
Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang
piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga dari suatu
bank terhadap bank lainnya. Hal ini bertujuan agar penyelesaiannya dapat
terselenggara dengan mudah, aman, dapat memperluas dan memperlancar lalu lintas
pembayaran giral. Lalu lintas pembayaran giral adalah suatu proses kegiatan
bayar membayar dengan warkat atau nota kliring yang dilakukan dengan cara
saling memperhitungkan beban dan keuntungan para nasabah diantara bank-bank. Pengertian
dari giral adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran
lainnya, atau dengan cara pemindahbukuan. Proses kliring ini diatur oleh sebuah
sistem bernama SKNBI. SKNBI merupakan sebuah singkatan dari Sistem Kliring
Nasional Bank Indonesia yaitu sebuah sistem kliring Bank Indonesia yang
meliputi kliring debet dan kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan
secara nasional. Nilai nominal nota debet yang diterbitkan oleh Bank untuk
dikliringkan melalui kliring debet dalam penyelenggaraan SKNBI paling banyak
sebesar Rp 10 juta per nota debet. Sementara, batas nilai nominal transfer
kredit yang dapat dikliringkan melalui kliring kredit adalah dibawah Rp. 100
juta per transaksi. Maka dari itu untuk mengantisipasi kekalahan kliring, maka
bank-bank wajib menyetor dananya minimal 8% dari keseluruhan deposit yang
diterimanya ke Bank Indonesia yang dinamakan giro wajib minimum.
Jenis-jenis Kliring
1.
Kliring Manual
Kliring manual
adalah proses kliring yang dilakukan dengan menghadirkan petugas kliring di
suatu tempat yang disediakan oleh penyelenggara kliring dan melakukan
pertukaran warkat-warkat kliring secara manual. Proses kliring manual sebagai
berikut :
1) Warkat
dicatat dalam daftar kliring sesuai bank peserta kliring,
2) Nominal di
daftar kliring dibuatkan rekapitulasi kliring,
3) Atas
penyerahan kliring dibuatkan bilyet kliring ke Bank Indonesia beserta warkat penyerahan,
4) Menerima
warkat penarikan kliring on hand dari
bank lain beserta bilyet dan rekap warkat
penarikan kliring.
2. Kliring Semi Otomasi
Kliring
semi otomasi adalah kliring lokal yang perhitungan dan pembuatan bilyet saldo
kliring dilakukan secara otomasi melalui alat bantu komputer, namun pemilihan
warkat tetap dilakukan secara manual oleh bank peserta kliring.
3.
Kliring Elektronik
Kliring elektronik adalah penyelenggaraan
kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo
kliring didasarkan pada data keuangan elektronik disertai dengan penyampaian
warkat peserta kepada penyelenggara untuk diteruskan kepada peserta penerima
atau dengan kata lain kliring elektronik adalah kliring yang
dilakukan dengan menggunakan perangkat yang bekerja secara otomatis. Kliring
Elektronik dapat dikelompokkan menjadi siklus kliring nominal besar dan siklus
kliring nominal ritel.
Jenis
Transaksi Kliring
a. Setoran
Kliring
Setoran kliring adalah warkat bank lain yang
disetorkan ke rekening nasabah.
b. Tarikan
Kliring
Tarikan
kliring adalah warkat yang ditagihkan penarik dari bank lain kepada rekening
tertarik.
c. Kiriman Uang
Masuk
Kiriman uang masuk
merupakan pemindahan dana dari bank lain.
d. Kiriman Uang
Keluar
Kiriman uang keluar
merupakan pemindahan dana ke bank lain.
e. Tolakan
Keluar
Tolakan
keluar adalah warkat penarikan kliring yang ditolak pembayarannya atau tidak
memenuhi syarat baku.
f. Tolakan Masuk
Tolakan
masuk adalah warkat setoran kliring yang ditolak pembayarannya oleh bank lain.
Warkat
Kliring
Warkat
adalah alat pembayaran bukan tunai atau disebut juga alat bantu lalu lintas
pembayaran giral yang diperhitungkan dalam kliring lokal yang terdiri dari :
a. Cek
Cek adalah warkat yang berisi perintah
tidak bersyarat kepada bank yang memelihara rekening nasabah untuk membayarkan
suatu jumlah uang tertentu kepada orang tertentu atau yang ditunjuk olehnya
atau kepada pembawanya.
b. Bilyet giro
Bilyet giro adalah suatu surat perintah
tak bersyarat untuk memindahkan sejumlah uang pada rekening seseorang pada
tanggal dan tempat tertentu. Secara yuridis bilyet giro tidak dapat
dipindahtangankan karena bersifat pemindahbukuan, namun dalam praktek bilyet
giro dapat dipindahtangankan karena dianggap menghambat lalu lintas pembayaran.
Proses pemindahtanganan dilakukan dengan cara kuasi surat berharga atau surat
berharga semu.
c. Nota debet
Nota debet yaitu warkat penagihan
piutang yang disetorkan oleh nasabah kepada banknya untuk ditagih kepada bank
penerbitnya. Nota debet dibagi kedalam 2 bagian yaitu :
1. Nota Debet Keluar
Nota
debet keluar merupakan warkat yang disetorkan oleh nasabah untuk keuntungan
rekeningnya. Bank penarik akan mendebit rekening giro pada Bank Indonesia.
2. Nota Debet Masuk
Nota
debet masuk merupakan warkat yang diterima oleh suatu bank atas cek sendiri
yang ditarik oleh nasabahnya. Bank akan mengkredit rekening giro pada Bank
Indonesia.
d. Nota kredit
Nota
kredit yaitu warkat perintah pembayaran yang diberikan nasabahnya untuk
membayar kewajibannya melalui kliring. Nota kredit dibagi kedalam 2 bagian yaitu :
1. Nota Kredit Keluar
Nota
kredit keluar merupakan warkat dari nasabah sendiri untuk disetorkan kepada
nasabah pada bank lain. Pada nota kredit keluar akan tercipta hubungan giro.
Bank yang menyerahkan warkat kepada bank lain akan mengkredit rekening giro pada
Bank Indonesia.
2. Nota Kredit Masuk
Nota
kredit masuk merupakan warkat yang diterima oleh suatu bank untuk keuntungan
rekening nasabah bank tersebut. Disini bank penerima warkat ini akan mendebit
rekening giro pada Bank Indonesia.
e. Wesel Bank untuk Transfer
Wesel
adalah surat yang diterbitkan pada tanggal dan tempat tertentu dimana penerbit
memberi perintah tak bersyarat kepada tertarik untuk membayar sejumlah uang
kepada orang yang ditunjuk atau penggantinya pada tanggal dan tempat tertentu.
Dibawah ini ialah ringkasan surat untuk nota
debet dan nota kredit.
Surat
|
Saldo di Bank Indonesia
|
Nota Debet Keluar
|
+
|
Nota Debet Masuk
|
-
|
Nota Kredit Keluar
|
-
|
Nota Kredit Masuk
|
+
|
Tolakan
|
+/-
|
Hasil
|
+/- (menang kliring / kalah kliring)
|
Kasus – Kasus Kliring menurut Jenis Pembagian Wilayah Kliring
1. Kliring
Umum
Kliring umum adalah
sarana perhitungan warkat-warkat antar bank yang pelaksanaannya diatur oleh
Bank Indonesia.
2. Kliring
Lokal
Kliring lokal
adalah sarana perhitungan warkat antar bank yang berada dalam suatu wilayah
kliring (telah ditentukan).
Contoh kasus kliring umum dan lokal :
a. Transfer Pembayaran Melalui Giro
Gambar 1.1 diatas merupakan
ilustrasi dari kasus 1 mengenai transfer pembayaran melalui giro yang tentu
saja hal ini menggunakan sistem kliring. Gambar tersebut bercerita bahwa Mr.A
membeli sejumlah barang dari Mrs.B dengan harga Rp 80 juta. Pembayaran tersebut
dilakukan melalui sebuah cek yang diberikan oleh Mrs. A kepada Mrs. B. Untuk
mencairkan cek tersebut, Mrs.B membawa cek yang diberikan oleh Mr.A ke Bank B
tempat Mrs.B menyimpan sejumlah dananya. Lalu Bank B akan membawa cek yang
telah diberikan Mrs.B ke Bank Indonesia dengan membawa surat nota debet keluar.
Seperti penjelasan sebelumnya, nota debet keluar adalah
warkat yang disetorkan oleh nasabah untuk keuntungan rekeningnya sehingga Bank
penarik akan mendebit rekening giro pada Bank Indonesia. Hal ini dilakukan
karena Bank B tidak akan mencairkan cek tersebut
dengan dana yang ada di brankasnya, maka dari itu sistem Giro Wajib Minimum
diberlakukan oleh Bank Indonesia. Jadi Bank Indonesia merupakan perantara
keuangan antara Bank A dan Bank B dalam transaksi kliring.
Jika
dana Bank A yang ada di brankas Bank Indonesia masih diatas batas minimum
peraturan Bank Indonesia yakni GWM (Giro Wajib Minimum) > 8% maka Bank
Indonesia akan mengambil dana Bank A dari GWM bank A yang ada di Bank Indonesia
dengan memberikan surat nota debet masuk ke Bank A untuk memberikan informasi
mengenai pengambilan dana Bank A dari GWM yang ada di Bank Indonesia untuk
mencairkan cek dari Mr.A. Seperti
penjelasan sebelumnya, nota debet masuk
merupakan warkat yang diterima oleh suatu bank atas cek sendiri yang ditarik oleh
nasabahnya dan Bank akan mengkredit rekening giro pada Bank Indonesia.
Untuk
lebih jelas mengenai ilustrasi diatas, dibawah ini merupakan tampilan neraca
dan pencatatan yang dialakukan oleh Bank Indonesia, Bank A, dan Bank B.
Neraca
Bank Indonesia
Assets
|
Liabilities
|
Rekening Koran Bank A (-)
|
|
Rekening Koran Bank B (+)
|
Ayat Jurnal Bank Indonesia
Bank A
Rp.
80.000.000,-
Bank
B Rp.
80.000.000,-
|
Neraca
Bank A
Assets
|
Liabilities
|
Rekening Koran Bank Bank Indonesia (-)
|
Rekening Giro Mr. A (-)
|
Ayat Jurnal Bank A
Giro Mr. A
Rp. 80.000.000,-
Rekening Koran Bank Indonesia Rp.
80.000.000,-
|
Neraca
Bank B
Assets
|
Liabilities
|
Rekening Koran Bank Bank Indonesia (+)
|
Tabungan Mrs.
B (+)
|
Ayat Jurnal Bank B
Rekening Koran Bank Indonesia Rp. 80.000.000,-
Tabungan Mrs.B
Rp. 80.000.000,-
|
b. Pengiriman Sejumlah
Dana oleh Nasabah melalui Account
Pribadinya
Gambar 1.2
mengilustrasikan mengenai pengiriman sejumlah dana oleh nasabah malalui
banknya. Gambar tersebut bercerita bahwa Mrs.B akan mengirim sejumlah dana misalnya
sebesar Rp. 100 juta dari tabungannya ke Mr. A dengan cara memerintahkan Bank B
untuk mengambil sejumlah dana Mrs. B yang ada dibrankasnya dan kemudian
mengirimkan dana tersebut ke Mr. A melalui Bank A. setelah Bank B mendapatkan
perintah dari Mrs. B, maka Bank B akan melakukan transaksi kliring melalui Bank
Indonesia dengan membawa surat nota kredit keluar. Seperti penjelasan
sebelumnya, nota kredit
keluar merupakan warkat dari nasabah sendiri untuk disetorkan kepada nasabah
pada bank lain. Pada nota kredit keluar akan tercipta hubungan giro. Bank yang
menyerahkan warkat kepada bank lain akan mengkredit rekening giro pada Bank
Indonesia.
Setelah
Bank Indonesia mendapatkan nota kredit keluar dari Bank B, maka Bank Indonesia
akan memberikan surat nota kredit masuk ke Bank A untuk memberitahukan bahwa
ada dana yang masuk ke Bank A. Seperti penjelasan sebelumnya, nota kredit masuk
merupakan warkat yang diterima oleh suatu bank untuk keuntungan rekening
nasabah bank tersebut. Dalam hal ini bank penerima warkat ini akan mendebit
rekening giro pada Bank Indonesia.
Untuk
lebih jelas mengenai ilustrasi diatas, dibawah ini merupakan tampilan neraca
dan pencatatan yang dialakukan oleh Bank Indonesia, Bank A, dan Bank B.
Neraca
Bank Indonesia
Assets
|
Liabilities
|
Rekening Koran Bank A (+)
|
|
Rekening Koran Bank B (-)
|
Ayat Jurnal Bank Indonesia
Bank B
Rp.
100.000.000,-
Bank
A Rp.
100.000.000,-
|
Neraca
Bank A
Assets
|
Liabilities
|
Rekening Koran Bank Bank Indonesia (+)
|
Tabungan Mr. A (+)
|
Ayat Jurnal Bank A
Rekening Koran Bank Indonesia Rp. 100.000.000,-
Tabungan Giro Mr. A Rp. 100.000.000,-
|
Neraca
Bank B
Assets
|
Liabilities
|
Rekening Koran Bank Indonesia (-)
|
Tabungan Mrs.
B (-)
|
Ayat Jurnal Bank B
Tabungan Mrs. B Rp. 100.000.000,-
Rekening Koran Bank Indonesia Rp. 100.000.000,-
|
c. Kalah dan Menang Kliring
Gambar 1.3
mengilustrasikan penolakan kliring. Gambar ini memiliki ilustrasi yang hampir
sama dengan gambar 1.1 tentang transfer pembayaran melalui giro, tetapi hanya
terdapat satu perbedaan yaitu ketika
Bank B memberikan surat nota debet keluar kepada Bank Indonesia dan kemudian
Bank Indonesia menemukan di brankasnya bahawa Giro Wajib Minimum Bank A telah
dibawah batas minimum 8%, maka Bank Indonesia memiliki kebijakannya yaitu
melakukan penolakan kliring. Penolakan kliring ini akan membuat Bank A kalah
kliring sedangkan Bank B akan mengalami menang kliring. Maka neraca dan ayat
jurnal pada Bank Indonesia, Bank A, dan Bank B pada gambar 1.1 akan berubah
menjadi berikut ini.
Neraca
Bank Indonesia
Assets
|
Liabilities
|
Rekening Koran Bank A (-)
|
|
Rekening Koran Bank B (+)
|
Ayat Jurnal Bank Indonesia
Bank B
Rp.
80.000.000,-
Bank A Rp. 80.000.000,-
|
Neraca
Bank A
Assets
|
Liabilities
|
Rekening Koran Bank Bank Indonesia (-)
|
Rekening Giro Mr. A (-)
|
Ayat Jurnal Bank A
Giro Mr. A
Rp. 80.000.000,-
Rekening Koran Bank Indonesia Rp. 80.000.000,-
|
Neraca
Bank B
Assets
|
Liabilities
|
Rekening Koran Bank Bank Indonesia (+)
|
Tabungan Mrs.
B (+)
|
Ayat Jurnal Bank B
Rekening Koran Bank Indonesia Rp. 80.000.000,-
Tabungan Mrs.B
Rp. 80.000.000,-
|
Untuk lebih jelasnya mengenai kalah dan menang kliring,
contoh selanjutnya misalnya Bank A memiliki deposit sebesar Rp. 100.000.000 dengan
Giro Wajib Minimum minimal 8% sebesar Rp. 8.000.000. Kemudian dalam transaksi
kliring, Bank A mengalami kalah kliring dengan Bank B sebesar Rp. 2.000.000.
Sehingga, Giro Wajib Minimum Bank A yang ada pada Bank Indonesia saat ini
sebesar Rp. 6.000.000 (Rp. 8.000.000 – Rp. 2.000.000). Dengan Giro Wajib
Minimum sebesar Rp 6.000.000 yang dimiliki oleh Bank A, maka untuk transaksi
kliring selanjutnya agar Bank A tidak mengalami kekalahan kliring kembali, Bank
A harus meminjam sejumlah dana kepada Bank yang menang kliring yaitu Bank B. Peminjaman
yang dilakukan oleh Bank A kepada Bank B akibat dari kalah kliring ini disebut
dengan call money. Hal ini dilakukan
karena jika pada transaksi kliring selanjutnya Bank A tidak mampu membayar
kembali dan menyebabkan hutang Bank A menjadi lebih banyak maka Bank Indonesia
memiliki wewenang untuk melikuidasi Bank A tersebut karena syarat dari sebuah
Bank ialah melakukan transaksi kliring dan memiliki rekening koran di Bank
Indonesia atau Giro Wajib Minimum. Bagaimanapun kekalahan kliring tidak
berpengaruh pada likuiditas sebuah bank, tetapi akan berpengaruh jika saldo
rekening koran bank tersebut di Bank Indonesia tidak memenuhi Giro Wajib
Minimum.
Sementara untuk rekening koran Bank B yang mengalami menang
kliring akan menjadi Rp. 12.000.000. Rekening koran tersebut berasal dari deposit
Bank B sebesar Rp. 100.000.000 dengan Giro Wajib Minimum minimal 8% sebesar Rp
10.000.000 (Rp. 8.000.000 + Rp. 2.000.000) yang bersumber dari Giro Wajib
Minimum Rp. 8.000.000 (Rp 100.000.000 x 8%)
dan dari Excess Reserve atau kelebihan
cadangan sebesar Rp. 2.000.000 kemudian ditambah dengan dana menang kliring
sebesar Rp. 2.000.000. Jadi total rekening koran atau Giro Wajib Minimum Bank B
di Bank Indonesia telah berubah menjadi Rp. 12 juta (Rp. 8.000.000 + Rp.
2.000.000 + Rp. 2.000.000).
3.
Kliring Antar Cabang (interbranch clearing)
Kliring antar cabang adalah sarana perhitungan warkat antar kantor
cabang suatu bank peserta yang biasanya berada dalam suatu wilayah kota.
Kliring ini dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh perhitungan dari suatu
kantor cabang untuk kantor cabang lainnya yang bersangkutan pada kantor induk yang bersangkutan.
Terkadang kliring
antar cabang melibatkan transfer karena pada proses kliring yang melibatkan
antar cabang di daerah yang berbeda, kedua bank harus mencari cabang kedua bank
tersebut yang berada di wilayah yang sama. Kliring berbeda dengan transfer
karena kliring terjadi akibat adanya perbedaan bank bukan hanya perbedaan
tempat atau wilayah. Sedangkan transfer terjadi hanya karena perbedaan tempat
atau wilayah bukan perbedaan bank.
Contoh kasus kliring antar cabang yang
melibatkan transfer :
a. Kliring dan Transfer antar
Kantor Cabang di Wilayah yang Sama
Pada gambar 1.4 mengilustrasikan
bahwa Mr. A akan mentransfer sejumlah dana dari account miliknya di BRI Jakarta sebesar Rp. 70.000.000 ke account Mrs. B di BPD yang ada di Papua
Mapi. Karena proses kliring ini terjadi di Bank dan wilayah yang berbeda, maka
kliring ini harus menyertai proses transfer. Jadi, BRI Jakarta tidak dapat
langsung melakukan kliring melainkan harus melakukan proses transfer ke BRI
Makasar terlebih dahulu karena proses kliring akan terjadi di wilayah yang sama
pada bank yang berbeda.
Ayat Jurnal BRI Jakarta (saat transfer ke BRI Makasar)
Tabungan Mr. A Rp. 70.000.000,-
RAK
(Rekening Antar Kantor) Rp. 70.000.000,-
|
Karena BRI Makasar telah satu wilayah dengan BPD Papua
Makasar maka terjadilah proses kliring dari BRI Makasar ke BPD Papua Makasar
yang kemudian akan diteruskan dengan mentransfer dana tersebut ke BPD Papua Mapi.
Ayat Jurnal BRI Makasar (kliring ke BPD Papua Makasar)
RAK (Rekening Antar Kantor) Rp. 70.000.000,-
Rekening Koran Bank Indonesia Rp.
70.000.000,-
|
Ayat Jurnal BPD Papua Makasar (transfer ke BPD Papua Mapi)
Rekening Koran Bank Indonesia Rp. 70.000.000,-
RAK (Rekening Antar Kantor) Rp.
70.000.000,-
|
Setelah melakukan transfer ke BPD Papua Mapi, BPD Papua
Mapi akan mencatat ayat jurnal pada account Mrs. B sebagai berikut.
Ayat Jurnal BPD Papua Mapi (saldo
rekening Mrs. B)
RAK (Rekening Antar Kantor) Rp. 70.000.000,-
Giro Mrs. B
Rp. 70.000.000,-
|
Jika dirumuskan, pencatatan ayat jurnal pada account Mr. A dan Mrs. B adalah seperti
di bawah ini.
Ayat Jurnal (saldo rekening
Mr. A dan Mrs. B)
Tabungan Mr. A Rp.
70.000.000,-
Giro Mrs. B Rp.
70.000.000,-
|
b. Kliring dan Transfer antar
Daerah
Gambar 1.5
mengilustrasikan kliring dan transfer antar daerah yang memperlihatkan lalu
lintas moneter. Pada gambar tersebut mengilustrasikan bahwa Mr. A telah
melakukan sebuah transaksi dengan Mrs. B sebesar Rp. 60.000.000 yang
menyebabkan Bank Niaga Jakarta akan melakukan transaksi kliring dengan BPD
Papua Mapi. Langkah pertama yaitu Bank Niaga Jakarta melakukan proses kliring
dengan BRI Jakarta. Hal ini dikarenakan Bank Niaga Jakarta tidak memiliki
kantor cabang di Papua Mapi, juga dikarenakan BPD Papua Mapi hanya memiliki
kantor cabang di Makasar, maka hanya ada satu cara yaitu Bank Niaga Jakarta
melakukan kliring terlebih dahulu ke BRI Jakarta yang kemudian akan dilanjutkan
mentransfer ke BRI Makasar agar dapat melakukan klirng ke BPD Papua Makasar. Maka
dari itu BRI dapat dikatakan sebagai perantara antara Bank Niaga Jakarta dengan
BPD Papua Mapi. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa kliring akan terjadi jika
bank yang berbeda berada di wilayah yang sama dan transfer terjadi pada bank
yang sama di wilayah yang berbeda.
Ayat Jurnal Bank Niaga Jakarta (kliring ke BRI Jakarta)
Tabungan Mrs. A Rp. 60.000.000,-
Rekening
Koran Bank Indonesia Rp. 60.000.000,-
|
Kemudian BRI Jakarta akan mentransfer dana tersebut ke
BRI Makasar dan setelah itu akan dilakukan proses kliring ke BPD Papua Makasar.
Ayat Jurnal BRI Jakarta (transfer
ke BRI Makasar)
Rekening Koran Bank Indonesia Rp.
60.000.000,-
RAK (Rekening Antar Kantor) Rp. 60.000.000,-
|
Ayat Jurnal BRI Makasar (kliring
ke BPD Papua Makasar)
RAK (Rekening Antar Kantor) Rp.
60.000.000,-
Rekening Koran Bank Indonesia
Rp. 60.000.000,-
|
Setelah melakukan kliring ke BPD Papua Makasar, BPD Papua
Makasar akan mentransfer dana tersebut ke BPD Papua Mapi. Kemudian BPD Papua
Makasar akan mencatat dana tersebut di account
milik Mrs. B.
Ayat Jurnal BPD Papua Makasar (transfer
ke BPD Papua Mapi)
Rekening Koran Bank Indonesia Rp.
60.000.000,-
RAK (Rekening Antar Kantor)
Rp. 60.000.000,-
|
Ayat Jurnal BPD Papua Mapi (saldo
rekening Mrs. B)
RAK (Rekening Antar Kantor) Rp.
60.000.000,-
Giro Mrs. B
Rp. 60.000.000,-
|
4.
Kliring Antar Negara
Untuk kliring antar negara dapat dilakukan dengan dua cara seperti
ilustrasi-ilustrasi di bawah ini.
Gambar 1.6 mengilustrasikan Mr.A yang berada di Arab
Saudi akan melakukan transfer sebesar Rp. 9.000.000 ke Mrs. B yang memiliki account di BNI Jakarta. Proses pertama
yaitu Mr. A memberikan uang sebesar Rp. 9.000.000 ke Bank of Saudi Arabia. Kemudian
Bank of Saudi Arabia akan memberikan surat kepada Mr. A untuk diisi oleh Mr. A
yang kemudian akan dikirim oleh Mr. A ke Mrs. B melalui mail transfer atau Bank Draft.
Setelah surat itu sampai ke Mrs. B, surat itu akan diberikan ke BNI Jakarta
untuk dicairkan. Jadi, singkatnya cara kliring antar negara yang pertama ini memiliki
sistem “mengurus sendiri” karena
kedua Bank disini tidak berfungsi sebagai perantara keuangan.
Gambar 1.7 memiliki sistem
kliring antar negara yang berbeda dengan cara di gambar 1.6. Pada gambar 1.7
ini mengilustrasikan bahwa Mr. A yang berada di Arab Saudi akan melakukan kliring
sebesar Rp. 9.000.000 ke Mrs. B yang memiliki account di BNI Jakarta. Proses pertama yaitu Mr. A memberikan uang
sebesar Rp. 9.000.000 ke Bank of Saudi Arabia. Kemudian Bank of Saudi Arabia
akan memberikan surat kepada Mr. A untuk diisi oleh Mr. A yang kemudian surat
itu akan diberikan kembali ke Bank of Saudi Arabia. Lalu Bank of Saudi Arabia
akan melakukan payment order ke BNI Jakarta yang kemudian dana tersebut
akan dimasukan ke account milik Mrs.
B oleh BNI Jakarta. Jadi, singkatnya cara kliring antar negara yang kedua ini
memiliki sistem “diurusi” karena
kedua Bank ini bersifat sebagai perantara keuangan. Hal ini dapat terjadi karena Bank of Saudi Arabia memiliki
hubungan antar bank atau correspondent
bank dengan BNI Jakarta.
B.
LOAN
Pendapatan sebuah Bank berasal dari pinjaman yakni berupa deposit yang
berasal dari masyarakat. Deposit yang diterima Bank akan dicatat pada posisi liabilities di neraca. Pinjaman ini akan
digunakan untuk investasi dan pemberian kredit ke masyarakat agar Bank memiliki
pendapatan yang akan digunakan untuk membayar pinjaman dari deposit tersebut.
Pendapatan Bank juga berasal dari selisih bunga deposit dengan bunga kredit
yang diberikan. Keseluruhan pendapatan Bank ini akan digunakan untuk membayar
biaya-biaya yang terjadi di bank tersebut baik biaya operasi maupun biaya
pemberian hadiah ke pada para nasabahnya. Dibawah ini merupakan tampilan neraca
pada Bank.
Assets
Use of Fund (Penggunaan Dana Bank)
|
Liabilities
Source of Fund (Sumber Dana Bank)
|
Cash Reserves :
*Kas
*Rekening Koran pada Bank Indonesia
#Cash Reserves merupakan penentu likuiditas.
|
Deposits :
*Tabungan (Saving Deposit)
*Giro (Demand Deposit)
*Deposito (Time Deposit)
|
Loan
|
Securities : à (Bersifat Dapat Dijual)
*Bond
*Call Money
*Kredit Likuiditas Bank Indonesia
*Pinjaman Holding
|
Securities : à (Berasal dari Pembelian)
*Bond
*Call Money
*Pinjaman Holding
|
Capital :
*Stock / Saham
*Modal Pribadi
|
Other Assets
|
Aturan
Loan
1. LDR
LDR = Loan x
100% = maksimal 110%
Deposits
+ Capital
Dari rumus LDR dapat diartikan bahwa
setiap pinjaman atau loan yang ada di bank harus berasal dari Deposit
dan Capital. Dimana proporsi capital hanya sebesar 10%, ini merupakan
prinsip kehati-hatian akan resiko yang dilakukan oleh Bank.
2. Untuk KUK (Kredit
Usaha Kecil)
Kredit Usaha Kecil minimal memiliki
proporsi 20% dari loan. Dimana bunga
KUK harus < dari bunga deposito atau bunga KUK harus > dari bunga
tabungan. Dari ukuran bunga tersebut, maka KUK harus bersumber dari dana
tabungan, karena jika bersumber dari giro dan deposito akan menyebabkan negative miss match dimana giro memiliki
suku bunga yang fluktuatif dan deposito memiliki suku bunga yang tinggi.
Macam-macam
Loan
1. Loan Konsumtif
Loan
Konsumtif yaitu pinjaman yang bersumber dari deposit untuk meminjamkan kredit,
contohnya seperti credit card. Dengan
contoh credit card tersebut, maka dapat
diketahui bahwa pinjaman tersebut memiliki suku bunga yang tinggi. Jadi pada loan konsumtif akan terjadi negative miss match karena adanya sumber
dana jangka panjang yang digunakan untuk mendanai pengeluaran jangka pendek dan
begitupun sebaliknya. Jika terjadi negative
miss match maka presentase tingkat bunga sumber dana > dari tingkat
bunga kredit yang pada akhirnya akan menyebabkan kerugian yang dialami oleh
Bank.
2. Loan Investasi
3. Loan Modal Kerja, dll.
C. DATA FLOW DIAGRAM
(DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk
menggambarkan arus dari data sistem yang penggunaannya sangat membantu untuk
memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu
dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
Dari gambar
diatas dapat dilihat bahwa setiap Bank memiliki kantor-kantor yang berada di
setiap daerah guna menjaring nasabah lebih banyak dan agar para nasabah
memiliki kemudahan untuk melakukan aktivitas-aktivitas perbankan. Jadi setiap Bank memiliki Kantor Pusat dan
beberapa Kantor Cabang. Tidak berhenti sampai disitu, masing-masing Kantor Cabangpun
memiliki beberapa Kantor Cabang Umum dan masing-masing Kantor Cabang Umum
memiliki beberapa Kantor Cabang Pembantu.
Karena begitu banyaknya
kantor-kantor yang ada dan begitu
banyaknya pula para nasabah di setiap kantor-kantor tersebut maka terjadi
kesulitan untuk pengidentifikasian. Untuk mempermudah pengidentifikasian
nasabah, setiap nasabah memiliki nomor rekening yang berbeda-beda dengan
nasabah yang lainnya. Tidak hanya nasabah, setiap kantor-kantor yang adapun
memiliki nomor- nomor atau kode-kode yang berbeda guna mempermudah
pengidentifikasian. Misalnya Kantor Pusat memiliki kode 01, Kantor Cabang yang
pertama memiliki kode 1.1 , Kantor Cabang yang kedua memiliki kode 1.2, dan Kantor
Cabang yang ketiga memiliki kode 1.3. Untuk Kantor Cabang Umum yang pertama dan
kedua misalnya memiliki kode 1.21 dan 1.22 karena berasal dari Kantor Cabang
kedua. Sedangkan Kantor Cabang Pembantu yang pertama dan kedua memiliki kode
1.21.1 dan 1.21.2 karena berasal dari Kantor Cabang Umum yang pertama. Pengidentifikasian
nomor nasabah dan nomor kantor yang berbeda juga berguna untuk mempermudah
pengelompokan assets dan liabilities (deposits) pada neraca.
Contoh account nasabah :
D. BUNGA
Setiap hari Bank
melakukan proses akhir hari atau dapat dikatakan mengakumulasi saldo rekening
berdasarkan transaksi yang terjadi setiap harinya termasuk juga mengakumulasi
bunga yang ada pada Bank. Hal ini dikarenakan bunga termasuk ke dalam
pendapatan Bank. Jadi dengan bunga, Bank dapat meraup untung yang sangat besar
untuk menutupi semua biaya pada Bank tersebut.
Perhitungan Bunga
1. Saldo Terendah
à berdasarkan saldo terendah yang dilihat per
bulan.
2. Saldo
Rata-rata à berdasarkan
saldo rata-rata yang dilihat per bulan.
3. Saldo Harian à berdasarkan
saldo harian yang dilihat per hari.
Perhitungan bunga untuk saldo
terendah, saldo rata-rata, dan saldo harian ini berdasarkan saldo dari
keseluruhan nasabah yang ada pada Bank tersebut.
Rumus
Formula Bunga
untuk sisi Assets = (%i x Hari Bunga x Nominal) : 360
Formula Bunga
untuk sisi Liabilities = (%i x Hari
Bunga x Nominal) : 365
Saldo Awal Bulan = Saldo Akhir Hari + Bunga
Contoh
1. Perhitungan
Bunga Tabungan
Misalnya Mr. A menabung di Bank A,
maka Bank A akan memperhitungkan bunga dari nasabahnya yaitu Mr. A, dengan suku
bunga tabungan sebesar 10%.
Tanggal
|
Saldo
|
5 – 05 – 2012
|
Rp. 50.000.000,-
|
7 – 05 – 2012
|
Rp. 60.000.000,-
|
10 – 05 – 2012
|
Rp. 45.000.000,-
|
18 – 05 – 2012
|
Rp. 35.000.000,-
|
a. Perhitungan Bunga berdasarkan Saldo Terendah
à (10% x
31 – 5 + 1 x Rp. 35.000.000,-) : 365 = Rp. 258.904,11
10% = Tingkat suku bunga
31 = Hari
dalam satu bulan Mei
5 = Saldo
awal tabungan pada bulan Mei
Rp. 35.000.0000
= Saldo terendah pada bulan Mei
365 = Pembagi
untuk sisi liabilities
b. Perhitungan Bunga berdasarkan Saldo Harian
*7 Mei à (10% x 7 –5 x Rp.
50.000.000,-) : 365 = Rp.
27.397,26
10 Mei à (10% x
10 –7 x Rp. 60.000.000,-) : 365 = Rp. 49.315,06
18 Mei à (10% x 18 –10 x Rp. 45.000.000,-) : 365 = Rp.
98.630,13
31 Mei à (10% x 31 –18 + 1 x Rp. 35.000.000,-) : 365 = Rp.
134.246,57
**Total Bunga Tabungan Rp.
309.589,02
*10% = Tingkat suku bunga
7 = Perhitungan
harian pada tanggal 7 Mei
5 = Tanggal sebelum tanggal perhitungan
Rp.
50.000.000 = Saldo harian pada tanggal 5 Mei
365 =
pembagi untuk sisi liabilities
1 = akhir bulan selalu di tambah dengan 1
seperti pada tanggal 31 Mei
** Saldo total
bunga tabungan pada akhirnya akan dikurangi dengan administrasi Bank dan PPh
Bank. Jadi saldo total bunga tabungan yang diterima nasabah akan berkurang.
2. Perhitungan
Bunga Kredit
a. Perhitungan
Bunga Kredit dengan Annuitas
Tanggal
|
Kredit Mrs. B, i = 15%
|
Saldo
|
10 Mei 2012
|
Tunai Rp. 30.000.000
|
Rp. 30.000.000
|
13 Mei 2012
|
Pinbuk pada tabungan Rp. 20.000.000
|
Rp. 50.000.000
|
18 Mei 2012
|
Pinbuk pada deposito Rp. 20.000.000
|
Rp. 70.000.000
|
20 Mei 2012
|
Pinbuk kredit deposito Rp. 15.000.000
|
Rp. 55.000.000
|
*13 Mei à (15% x 13 –10 x Rp.
30.000.000,-) : 360 = Rp.
37.500,00
18 Mei à (15% x 18 –13 x Rp.
50.000.000,-) : 360 = Rp. 104.166,67
20 Mei à (15% x 20 –18 x Rp.
70.000.000,-) : 360 = Rp. 58.333,33
31 Mei à (15% x 31 –20 + 1 x Rp. 55.000.000,-) : 360 = Rp.
275.000,00
**Total Bunga Kredit Rp.
475.000,00
* 15% = tingkat suku bunga kredit
13 =
Perhitungan harian pada tanggal 13 Mei
10 = Tanggal sebelum tanggal perhitungan
Rp. 30.000.000
= Saldo harian pada tanggal 10 Mei
360 =
pembagi untuk sisi assets
1 = untuk akhir bulan selalu di tambah dengan 1
seperti pada tanggal 31 Mei.
Pinbuk = pemindahan buku
** Total bunga kredit pada akhirnya akan
ditambah dengan biaya administrasi Bank dan PPh Bank. Jadi total bunga kredit
yang dibayarkan nasabah akan bertambah.
b. Perhitungan
Bunga Kredit dengan Flat (Fixed Rate)
Misalnya Mrs. B meminjam kepada Bank
senilai Rp. 10.000.000 dengan tingkat suku bunga kredit sebesar 10% per tahun
selama 3 tahun pinjaman. Maka saldo bunga kredit Mrs. B dengan sistem flat (fixed rate) sebesar Rp. 83.333,33.
(Rp. 10.000.0000
x 3 tahun x 10%) : 36* = Rp. 83.333,33
*36 = jumlah
bulan dalam 3 tahun.
Jadi jika menggunakan perhitungan
bunga kredit dengan sistem flat (fixed
rate) , maka nasabah akan membayar cicilan bunga dengan sistem tetap yaitu
Rp. 83.333,33 per bulan selama 3 tahun.
___________________________________________________________________
Oleh :
MUTHIYA GABRIELA MALAWAT (24210878)
Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan 2 : DR. PRIHANTORO, SE., MM
Referensi :
Ijin Copas ya mb, buat tambahan referensi tugas :D
BalasHapusmakasih banyk yah mutia
BalasHapusTerima Kasih infonya sangat bermanfaat..
BalasHapusKeep Posting ^^
nice blog thankyou yaa :)
BalasHapusSsippp..pembahasan yg lengkap mengenai Sistem Kliring Nasional, tidak bertele-tele dan sangat bermanfaat :D
BalasHapuskak kok gak bisa di copas
BalasHapusmakasih ya untuk sharenya bermanfaat banget untuk saya :)
BalasHapushttp://bisnissmartku.blogspot.com/
http://intipcaraku.tk/
Dear Sir / Madam,
BalasHapusAku Mr Paul Cortez reputasi, sah, dan uang pinjaman terakreditasi. Saya meminjamkan uang kepada individu dan badan usaha berbadan hukum yang membutuhkan bantuan keuangan. Apakah Anda memiliki kredit yang buruk atau Anda membutuhkan uang untuk membayar tagihan? Apakah Anda memerlukan pinjaman atau pendanaan untuk alasan apapun saya ingin menggunakan media ini untuk memberitahu Anda bahwa saya memberikan bantuan penerima dapat diandalkan sebagai saya akan senang untuk menawarkan pinjaman Anda pada tingkat bunga rendah. Layanan yang diberikan meliputi:
refinance
pinjaman Inventor
pinjaman Auto
Hutang konsolidasi
pinjaman Bisnis
pinjaman pribadi
Mohon menulis kembali jika Anda tertarik, di mana respon Anda akan dikirimkan formulir permohonan pinjaman untuk mengisi. (Tidak ada jaminan sosial dan tidak ada pemeriksaan kredit, 100% dijamin) i berharap memberikan memungkinkan saya untuk menjadi layanan kepada Anda. Anda dapat menghubungi kami melalui e-mail: bensonfinancialservices@hotmail.com
Terima kasih karena saya berharap memberikan memungkinkan saya untuk menjadi layanan kepada Anda ...
Mr Paul Cortez
E-mail: bensonfinancialservices@hotmail.com
gimana ya alur transaksi pengajuan kurs ke bank...!
BalasHapusDo you need an urgent loan? Do you need a quick long or
BalasHapusshort term loan with a relatively low interest rate as low
as 3%? We offer business loan, personal loan, home loan,
auto loan, student loan, debt consolidation loan e.t.c. no
matter your credit score. We are guaranteed in giving out
financial services to our numerous clients all over the
world. With our flexible lending packages, loans can be
processed and transferred to the borrower within the
shortest time possible, contact our specialist for advice
and finance planning. If you need a quick loan contact our
company email address; financeloan85@gmail.com
Do you need an urgent loan? Do you need a quick long or
BalasHapusshort term loan with a relatively low interest rate as low
as 3%? We offer business loan, personal loan, home loan,
auto loan, student loan, debt consolidation loan e.t.c. no
matter your credit score. We are guaranteed in giving out
financial services to our numerous clients all over the
world. With our flexible lending packages, loans can be
processed and transferred to the borrower within the
shortest time possible, contact our specialist for advice
and finance planning. If you need a quick loan contact our
company email address; financeloan85@gmail.com
Do you need an urgent loan? Do you need a quick long or
BalasHapusshort term loan with a relatively low interest rate as low
as 3%? We offer business loan, personal loan, home loan,
auto loan, student loan, debt consolidation loan e.t.c. no
matter your credit score. We are guaranteed in giving out
financial services to our numerous clients all over the
world. With our flexible lending packages, loans can be
processed and transferred to the borrower within the
shortest time possible, contact our specialist for advice
and finance planning. If you need a quick loan contact our
company email address; financeloan85@gmail.com
We offer flexible Credit Facility and funding for various projects and debt consolidation. This Funding program allows a client to enjoy low interest payback for as low as 3% per annul and we are open to having a good business relationship with you. Contact us now via Email: grandfortunelendingcompany@gmail.com or whatsapp us on +17094000074.
BalasHapusWe offer flexible Credit Facility and funding for various projects and debt consolidation. This Funding program allows a client to enjoy low interest payback for as low as 3% per annul and we are open to having a good business relationship with you. Contact us now via Email: grandfortunelendingcompany@gmail.com or whatsapp us on +17094000074.
BalasHapusDo you need Personal Loan?
BalasHapusBusiness Cash Loan?
Unsecured Loan
Fast and Simple Loan?
Quick Application Process?
Approvals within 8-10 Hours?
Funding in less than 1 day?
Get unsecured working capital?
Contact Us At: standardonlineinvestment@gmail.com
LOAN SERVICES AVAILABLE INCLUDE:
================================
*Commercial Loans.
*Personal Loans.
*Business Loans.
*Investments Loans.
*Development Loans.
*Acquisition Loans .
*Construction loans.
*Credit Card Clearance Loan
*Debt Consolidation Loan
*Business Loans And many More:
LOAN APPLICATION FORM:
=================
Full Name:................
Loan Amount Needed:.
Purpose of loan:.......
Loan Duration:..
Gender:.............
Marital status:....
Location:..........
Home Address:..
City:............
Country:......
Phone:..........
Mobile / Cell:....
Occupation:......
Monthly Income:....Contact Us At: standardonlineinvestment@gmail.com
Thanks and look forward to your prompt reply.
Regards,
Muqse
EASY LOAN PROGRAM
BalasHapusDuring these uncertain economic times, many people are finding themselves faced with a situation where they could use some financial assistance. Whether it be for an emergency, home improvement, consolidating debt or even a family vacation – a low interest personal loan is a safe and reliable way to meet your financial needs. At Alta Finance LLC, we specialize in Reliable and efficient Loan funding programs.
Kindly visit our website to know more about our services www.altafinance.org
Contact me via my personal email to know more about our lending process
Email: robertraymond@altafinance.org
Whatsapp: +17026022533
Thank you.