Factors that Cause the Supply
Curve to Shift :
ü Prices of relevant resources (Harga sumber
daya yang relavan / harga pokok produksi)
à Kenaikan harga faktor produksi seperti tingkat upah yang lebih tinggi
dan harga bahan baku yang meningkat akan menyebabkan produsen memproduksi output-nya lebih sedikit dengan jumlah
anggaran yang tetap dan dapat mengurangi laba produsen. Dan apabila tingkat
laba suatu industri tidak menarik lagi, mereka akan pindah ke industri lain
yang mengakibatkan berkurangnya penawaran barang.
ü Technology (Teknologi)
à Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, efisiensi dan
menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran
barang.
ü Number of sellers (Jumlah pedagang/penjual)
à Semakin banyak jumlah penjual suatu produk tertentu, maka penawaran
barang tersebut akan bertambah.
ü Expectation of future prices (Perkiraan harga di masa depan)
à Dengan memperkirakan harga dimasa depan, produsen dapat memilih
akan memproduksi berapa unit. Misal , jika harga permintaan dimasa depan akan
naik dibandingkan harga saat ini, produsen dapat memproduksi lebih sedikit karena
produsen lebih memilih memproduksi banyak saat harga permintaan dimasa depan
meningkat.
Atau apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya
produksi berkurang dan tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan
menambah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan
masyarakat tetap, biaya produksi mengalami peningkatan, harga barang dan jasa
naik, maka produsen cenderung mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan
atau beralih pada usaha lain.
ü Taxes and subsidies
à Dengan adanya pajak, output produsen akan menurun. Sedangkan dengan
adanya subsidi, output produsen akan bertambah.
ü Government restrictions (Pembatasan oleh
pemerintah / kebijakan pemerintah)
à Seperti pada kebijakan impor dan ekspor yang berfungsi untuk menekan melonjaknya
penawaran dan tidak merugikan pasar nasional.
Saya akan ambil contoh melalui
baju , seperti kurva di bawah ini :
Kurva (a) menggambarkan dengan
harga tetap sebesar 25, maka penawaran yang semula berada di titik A dengan
nilai kuantitas 600, kemudian bergeser ke titik B dengan nilai kuantitas 900
pada harga yang sama. Jadi pada kurva a, kuantitas penawaran baju bertambah.
Kurva (b) menggambarkan dengan
harga tetap sebesar 25, maka penawaran yang semula berada di titik A dengan
nilai kuantitas 600, kemudian bergeser ke titik B dengan nilai kuantitas 300
pada harga yang sama. Jadi pada kurva b, kuantitas penawaran baju berkurang.
Seperti yang tampak pada bagan
(a) dan (b) saya akan coba jelaskan dengan melihat kepada enam faktor diatas
dengan menggunakan contoh baju :
1. Prices of relevant resources (Harga sumber
daya yang relavan / harga pokok produksi)
Untuk kurva (a) : -
Untuk kurva (b) : Dengan semakin tingginya
sumber daya yang digunakan , maka produsen yang menjahit akan mengurangi
kuantitas produksinya dari nilai 600 ke nilai 300 dengan harga yang tetap yaitu
25 agar semua penawaran yang ada dapat laku terjual. Hal ini terlihat dari
pergeseran kurva supplay ke kiri.
2.
Technology
(Teknologi)
Untuk kurva (a) : Dengan semakin majunya
teknologi seperti penggunaan mesin jahit pada baju yang akan dijahit, hal
tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya produksi. Penggunaan
teknologi internet juga dapat digunakan untuk mencari ide-ide baru dalam
pembuatan baju. Hal-hal tersebut dapat membuat penawaran baju meningkat yang
menyebabkan kurva supply, bergeser ke kanan.
Untuk
kurva (b) : -
3.
Number
of sellers (Jumlah pedagang/penjual)
Untuk kurva (a) : Contohnya dengan semakin
banyak penjual baju yang ada, maka semakin banyak jumlah penawaran yang akan
tercipta. Hal tersebut akan menggeser kurva supply ke arah kanan pada tingkat
harga yang sama.
Untuk
kurva (b) : -
4. Expectation of future prices (Perkiraan harga di masa depan)
Untuk kurva (a) : Contohnya dimasa depan saat
adanya world cup, produsen baju akan mengurangi produksi baju bolanya dan akan menambah produksinya saat world cup
akan diselenggarakan. Hal tersebut akan menggeser kurva supply ke arah kanan
pada tingkat harga yang sama.
Untuk kurva (b) : Kebalikan dari kurva a,
saat diperkirakan dimasa depan world cup akan berakhir diselenggarakan, produsen
akan memproduksi baju lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Hal tersebut
menggerser kurva supply kearah kiri pada tingkat harga yang sama.
5.
Taxes
and subsidies
Untuk kurva (a) : Dengan adanya subsidi yang
diberikan oleh pemerintah, maka produsen dapat membuat baju yang lebih banyak
dibandingkan sebelumnya tetapi dengan harga yang sama. Hal tersebut yang
menyebabkan kurva supply bergeser ke arah kanan pada tingkat harga yang sama.
Untuk kurva (b) : Dengan adanya pajak yang
dipungut oleh pemerintah, maka produsen mengurangi anggaran biaya produksi baju
untuk membayar pajak sehingga jumlah produksi akan berkurang. Hal tersebut yang
menyebabkan kurva supply bergeser ke arah kiri pada tingkat harga yang sama.
6.
Government
restrictions (Pembatasan oleh pemerintah / kebijakan pemerintah)
Untuk kurva (a) : Jika dengan contoh impor,
maka baju-baju dari luar negeri akan masuk ke dalam negeri yang menyebabkan
barang tersebut di dalam negeri bertambah karena terdiri dari barang lokal dan
impor. Dengan begitu , maka penawaran akan semakin bertambah dan akan menggeser
kurva penawaran ke kanan pada harga yang tetap.
Untuk kurva (b) : Dengan contoh ekspor yang
dilakukan dari dalam negara ke negara lain, sehingga jumlah penawaran atas baju
dalam negara akan berkurang yang terlihat dari pergeseran kurva supplay ke kiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar