:)

:)
WELCOME TO MY BLOG :) HAPPY READING :) I HOPE USEFUL FOR YOU !!! AND PLEASE LEAVE A COMMENT :)

Jumat, 03 Februari 2012

Adakah pengaruh Sunk Cost dengan Shut Down Firm ??

          Pertama-tama saya akan menjelaskan mengenai pengertian sunk cost itu sendiri. Sunk cost dapat dikatakan sebagai biaya tertanam atau modal yang terkunci. Ada beberapa pengertian mengenai sunk cost yang secara garis besar mempunyai makna yang sama. Sunk cost adalah biaya yang telah terjadi di masa lalu dan tidak dapat dipulihkan dengan kata lain uang yang digunakan untuk sunk cost tidak dapat kembali pada suatu kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan. Jadi dapat dirumuskan untuk sunk cost sebagai berikut :

Fixed cost = sunk costs + avoidable fixed cost 

            Jadi dapat dilihat dari rumus fixed cost, fixed cost yaitu terdiri dari sunk cost dan avoidable fixed cost. Sunk cost termasuk kedalam fixed cost tetapi biaya tersebut tidak dapat dihindarkan dan yang hanya dapat dihindarkan adalah avoidable fixed cost. Jika  secara grafik maka dapat terlihat seperti contoh grafik berikut :



                  Grafik tersebut menggambarkan bahwa sunk cost akan selalu ada di dalam project cost. Dan semakin tinggi sunk cost maka total project cost pun akan tinggi, dan jika hasil keputusan atau decision yield tidak stabil maka akan mengakibatkan penurunan profit from project yang dapat membuat suatu perusahaan tutup.

             Sunk cost dapat dilihat dari kegiatan perusahaan seperti investasi baru. Untuk membuat suatu keputusan mengenai investasi baru, diperlukan biaya-biaya yang digunakan untuk menganalisa seberapa besar profit yang akan dihasilkan jika berinvestasi ke perusahaan tersebut. Analisa yang dilakukan seperti dengan menggunakan analisa capital budgeting. Jika hasil analisa menunjukan untuk melakukan sebuah investasi ke perusahaan tersebut dan telah melakukan investasi tersebut maka sunk cost tidak dapat dihitung karena sunk cost sudah terjadi sebelum keputusan investasi terjadi. Contohnya yaitu ketika suatu perusahaan melakukan riset pasar terhadap produknya, maka itu adalah sunk cost. Jadi sunk cost merupakan uang kas yang terjadi sebelum evaluasi kegiatan dan bukan biaya atau keuntungan yang terjadi sekarang. Maka dari itu sunk cost tidak diikutsertakan, karena memang sudah terjadi dan tidak akan terjadi lagi di masa depan.

         Sunk cost juga dapat dikatakan sebagai biaya yang tidak berhubungan dengan kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan. Contohnya yaitu biaya depresiasi bangunan atau mesin karena adanya kepemilikan asset, gaji manajer kontrak, dan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan). Jadi singkatnya sunk cost adalah biaya yang tidak dapat dihindari dan terjadi terus menerus kerana ada komitmen dan persetujuan atau kontrak sebelumnya.


             Sedangkan shut down firm adalah situasi dimana perusahaan bangkrut karena berbagai sebab - akibat yang ada. Jika ditanyakan apakah ada hubungannya sunk cost dengan shut down firm , maka jawabannya tentu saja ada. Dibawah ini saya akan menjelaskan pengaruhnya.

           Jika dilihat dari sudut sunk cost yang digunakan untuk analisa investasi baru, maka ketika analisa tersebut menunjukan untuk berinvestasi diperusahaan tersebut (misal PT.A) dan ternyata ketika melakukan investasi ke PT.A , PT.A mengalami kebangkrutan. Akibatnya tentu saja sunk cost yang pernah dilakukan untuk menganalisa tersebut uangnya hilang begitu saja dan tidak ada manfaatnya sama sekali. Contoh lainnya ialah biaya yang diinvestasikan ke sebuah pabrik atau penelitian yang digunakan untuk pengembangan listrik tenaga nuklir yang sudah menyerap miliaran dollar untuk investasi tetapi belum siap digunakan untuk beroperasi. Kasus ini mengenai sunk cost seperti pada tanaman Shoreham di Long Island Sound, New York. Pada tahun 1987 pemilik telah menghabiskan $ 5,5 milyar untuk investasi atas batu bata, semen, batang bahan bakar, dan bunga yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir namum lisensi tidak dikabulkan. Karena lisensi operasi tidak dikabulkan maka nilai $ 5,5 milyar dari biaya masa lalu menjadi tidak relavan untuk biaya masa depan dan manfaat. Maka itu merupakan sunk cost karena biaya tersebut tidak dapat dikembalikan. Sebuah analisis ekonomi menyimpulkan bahwa hasil yang paling efisien yaitu dengan menyelesaikan konstruksi dan membuka pabrik Shoreham atau dalam kata lain mengcover biaya variable. Tetapi karena pabrik tersebut mempunyai jumlah yang banyak untuk sunk cost maka pabrik tersebut ditutup pada tahun 1989 tanpa menghasilkan tenaga listrik komersial. Jadi dapat disimpulkan bahwa sunk cost dapat mempengaruhi bangkrutnya sampai tutupnya perusahaan atau shut down term.

       Jika dilihat dari sunk cost untuk biaya depresiasi bangunan atau mesin karena adanya kepemilikan asset, gaji manajer kontrak, dan PBB maka membutuhkan biaya-biaya yang tidak sedikit. Sunk cost dapat mempengaruhi shut down term jika perusahaan telah memproduksi barang dalam jumlah yang banyak tetapi barang tersebut tidak laku dipasaran maka menyebabkan kerugian yang dialami perusahaan. Jika telah mengalami kerugian tentu saja perusahaan akan menekan sejumlah pengeluaran tertentu tetapi pengecualian untuk sunk cost. Yang hanya dapat ditekan biayanya hanya variable cost dan avoidable fixed cost sedangkan sunk cost tetap ada dan harus dipenuhi pembayarannya oleh perusahaan walaupun telah mengalami kerugian. Maka jika perusahaan tidak dapat menekan biaya variabelnya untuk tetap membayar sejumlah pengeluaran untuk sunk cost seperti gaji manajer, PBB, depresiasi bangunan dan mesin maka perusahaan tersebut akan shut down term atau bangkrut.

             Sunk cost yang tidak menambah nilai guna sama saja dengan membuang sumber daya. Maka yang diperlukan adalah prinsip dari teori berlalu yaitu mengabaikan biaya masa lalu dan hanya mempertimbangkan biaya masa depan dan manfaat ketika membuat keputusan.Tetapi biaya sunk cost dapat menjadi keuntungan di masa depan jika pemakaian dari sunk cost tepat. Karena jika suatu tindakan dari sunk cost diambil maka keuntungan di masa depannya ialah mengetahui biaya masa depan dan dapat merubah biaya masa depan. Jadi bagaimanapun sunk cost tidak dapat hindari dan dikembalikan biayanya, maka dari itu para pengambil keputusan harus lebih cermat  dalam mengambil keputusan dan memikirkan akan akibat dari sunk cost yang dapat merugikan usahanya bahkan menutup usahanya.

Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Sunk_cost

1 komentar:

  1. hei, thanks ya. Very useful :) Btw, Gundar kalimalang atau depok ya admin nya ? :p

    BalasHapus